Wednesday, December 3, 2008

Tiramisu


Maksa bikin dan harus bikin (takut mimpi dikejar tiramisu!). Pake tepung Pondan, so i think it's a little bit cheating ya...

Sunday, November 30, 2008

KBB#8: Bitter Chocolate Peppermint Biscuits




sisanya dibuat mini biscuit

baru keluar pencelupan

sebelum "diratakan"


isinya


brrrrr dingin


menteganya gak kefoto


Paling sebel kalo udah liat ukuran CUPS! Tapi itu dulu, sebelum sadar punya gelas ukur yg mayan lengkap, sampai ke CUPS! Yups, meskipun tetep gak sreg sama si CUPS ini, tapi mayan lah gak usah cape ngonversi. Cuma yang masih bikin pusing itu apa 1 cup itu mesti diketruk-ketruk biar rata atasnya atau begitu masuk sampai stripnya 1 cup itu sudah 1 cup? Entah, ada yg bisa bantu? hehehe...

Tantangan kali ini bener-bener menantang. Bayangkan saja, saya membuatnya hampir di minggu terakhir, maksa pula. Kalau sampai gagal, saya yakin saya tidak punya waktu untuk mengulangnya.

Surat cintah datang gak lama sehari setelah mamah pulang dari RS Harapan Kita setelah seminggu dirawat karena stroke ischemia. Minggu berikutnya saya harus mengantar mamah kontrol ke dokter jantungnya lagi, dan kami juga masih harus mentraining asisten baru di rumah biar bisa bekerja sesuai dengan adat istiadat di rumah. Sabtu berikutnya ada tamu, dan minggunya harus piket bulanan di kantor. Minggu berikutnya, Annisa, si gembil no 2 panas, dan kayaknya sih tampek karena di hari keempat kelima keluar tuh merah yg gatal dari kepala sampai kaki. Minggu ini, Auliya, si gembil no 1 yang panas. But kalau gak minggu ini, minggu depan sudah telat! Soalnya Sabtu harus nemenin suami tanding futsal taunannya XL di Hanggar. So... Hari minggu ini adalah yg pas. Maksa, tapi pas.

Begitu anak-anak bisa tidur siang (karena panas badannya, si gembil 1 jadi gak tidur nyenyak, susah ninggalinnya), baru deh hunting bahan. Benernya masih ada sih bahan sisa jualan kue kering lebaran kemaren kalau cuma coklat, gula dkk. Cuma resepnya yg udah diprint itu kok ndilalah ilang. Jadi ke warnet dulu ngeprint (hari gene ke warnet?!). Ternyata tinggal beli terigu dan permen polo, karena udah tau deh kalo peppermint essense mah gak bakal nemu dalam waktu singkat, padahal i got only little time before those two angels awake. Jadi : Permen Polo.

Baru mulai di sore hari, karena orang-orang sudah mulai bisa dititin krucil, udah pada selese dengan urusannya.

Ngadonnya sih biasa aja. Cuma kok ya adonannya masih lembek aja ya? Waduh jangan-jangan gak bisa dibentuk ntar. Tapi setelah digilas looks just fine. Langsung deh masuk kulkas. Motongnya bener-bener kerja keras. Pisonya gak standar kue nih, jadinya mesti ati-ati gitu, kalo nggak jadi berantakan. Apa emang adonannya kurang keras ya? Jadinya tak masukkin lagi beberapa menit ke kulkas. Setelah itu oke, bisa diiris. Pas dioven, waks, ada yg ngembang jadi mbleber (duuh jadi inget elmu bikin lidah meong... hiks). Karena besar dan panjangnya jadi gak sama, akhirnya tak potong biar rata, dikasih isi, baru dicelup ke coklat. Biskuitnya itu aja udah enak, kaya butter cookiesnya Danish itu lho... (Jadi kepikiran kapan Ied lagi mau bikin biskuitnya doang, dan dijual sebagai butter cookies kekekek bisa saingan tuh sama Danish - ato Danisa sih? lali je). Fillingnya juga enyak, dingin-dingin semriwing. Coklatnya jangan ditanya! Hahaha...

Jadinya udah malem, langsung ada yg nyomot tanpa nunggu masuk kulkas! Yak, bapanya anak-anak dan si gembil no 1! Jadinya setelah settle malah tinggal dikit deh. Mau difoto aja mesti nyiapin satu dulu buat rebutan dua gembil (yg no 2 gak makan, cuma dikewes-kewes). Anehnya ada yg kres kres, ada yg jadi empuk. Saya kira pengaruh pencelupan ke coklat, kalo kelamaan jadi agak empyuk, atau kalo dicelup pas coklatnya masih cair banget. Kalo dicelup pas coating coklatnya udah agak kentel gitu mah nggak, enyak lah pokoke.

Malam pun ditutup dengan lega, walaupun sempet kaget karena mamah mulai lagi berdarah gusinya, pengaruh obat pengencer darahnya kayaknya...

Bikin ini bener-bener gak sempet nyimak diskusi di milis dengan baik, serabutan aja. Setjara di kantor juga lagi hectic, perubahan posisi, biasalah...



KBB #8 – Bitter Chocolate Peppermint Biscuits

Tingkat kesulitan: Sedang

Porsi: 12 potong

Bitter Chocolate Peppermint Biscuits

Source: Donna Hay for Canvas, NZ Herald.


185g butter, softened / 185g mentega, lunakkan (di suhu ruang)

1 cup caster sugar / 1 cup gula kaster

1 egg / 1 btr telur

2 cups plain flour / 2 cups tepung terigu

½ tsp baking powder / ½ sdt baking powder

1 cup icing sugar / 1 cup gula tepung

1 tsp peppermint flavouring / 1 sdt peppermint flavouring

2 Tbs water / 2 Tbs air

200g dark chocolate (70 per cent cocoa) / 200g dark chocolate (70 per cent cocoa)

1 cup cream / 1 cup krim


Preheat the oven to 180C. Place the butter and sugar in the bowl of an electric mixer and beat until light and creamy, add the egg and beat well. Sift the flour and baking powder over the egg mixture and fold through.


Panaskan oven, suhu 180C. Letakkan mentega dan gula di dalam mangkuk mixer dan kocok hingga ringan dan creamy, tambahkan telur dan kocok rata. Ayak tepung dan baking powder di atas adonan telur dan aduk hingga tercampur rata.


Gently knead the dough to bring together. Roll the dough between two sheets of baking paper to 2mm thick. Refrigerate for 30 minutes. Cut out 36 x 7 x 5cm rectangles. Place on baking trays lined with baking paper and bake for 56 minutes or until golden. Allow to cool on trays.


Uleni adonan dengan lembut supaya adonan tercampur rata. Gilas adonan di antara dua baking paper hingga tebalnya berukuran 2mm. Diamkan di kulkas selama 30 menit. Potong-potong persegi panjang dengan ukuran 36 x 7 x 5cm. Letakkan ke atas loyang biskuit yang dialasi baking paper dan panggang selama 56 menit atau hingga kecoklatan. Biarkan dingin di atas loyang tersebut..


Combine icing sugar, peppermint flavouring and water, and mix until smooth. Set aside. Combine the chocolate and cream in a saucepan over low heat and stir until chocolate is melted and smooth. Set aside.


Campur gula tepung, peppermint flavouring dan air, aduk hingga licin. Sisihkan. Campur coklat dan krim di atas panci dengan api kecil dan aduk hingga coklat leleh dan licin tercampur rata. Sisihkan.


Sandwich three biscuits biscuits together with peppermint icing. Repeat with the remaining ingredients. Lightly grease a wire rack and place over a baking tray. Place the layered biscuits on a fork, dip each one into the chocolate mixture, place on the rack and refrigerate for 2 hours or until set..


Rapatkan tiga lembar biskuit dengan peppermint icing. Ulangi dengan sisa bahan. Olesi rak tipis2 dengan margari/mentega dan letakkan di atas loyang. Letakkan biskuit di atas garpu, celupkan ke dalam adonan coklat, letakkan ke atas rak dan dinginkan di kulkas selama 2 jam atau hingga mengeras.

Tuesday, November 25, 2008

Tahu Isi Goreng



Resepnya di SAJI edisi lalu. Mayan buat cemilan Sabtu-Minggu hehehe. Cuma yg ini kebanyakan udang, hubby beli udangnya salah sih, beli yg cilik-cilik sejibun, ribet dah ngebersihinnya. Udah gitu beli ikan tenggirinya masih utuh, belum difilletin gitu, males lah ya "ngurusnya", jadi yah gitu deh...

Pingin banget bikin yg persis kaya Batagor Cikoneng di Bandung sono...

Monday, September 29, 2008

Thursday, September 25, 2008

Monday, September 22, 2008

Parade Pesanan Kue Kering






Parade Nastar






Ada pesenan nastar lagi, 2 toples...

Monday, September 15, 2008

KBB#7 : Wondrous One-Bowl Chocolate Layer Cake



Berawal dari buku kecil ini :



Auliya, pipi gembil no 1, minta dibuatkan kue coklat, seperti yg di gambar itu. "Mah, Auliya mau dong dibikinin kue coklat, bental(r)... [dia ambil buku kecil mengenal warnanya] Nih, kaya yg ini nih mah, bulet, trus gini gini [nunjuk ke taburan coklatnya]" Padahal maknya lagi bikin pesenan nastar, dan hampir aja gatot. Akhirnya, demi anak tercintah, hari Minggu pagi buta abis sahur langsung deh baking, skalian buat KBB#7 aaah.... Resepnya ngambil dari blognya Mba Vania salah satu tempat hunting resep favorit apalagi fotonya, wuaaah bikin ngiler. Ternyata saya pernah buat versi cupcakenya, dan gatot, hihihi...

Saya bagi resepnya ke tiga loyang bulat 20cm, hasilnya ternyata ngembang banget jadinya cuma dipake 2 aja, satunya diolesin sisa WHC trus dipotong kapan mau aja. Resepnya saya modif dengan nambah kuning telornya jadi 2 butir dan susunya diganti fresh cream 1/4 cup.

Yang paling ngeselin, pas udah jadi dan dianggap sama dengan kue di buku, anaknya ngomong gini : "Iyah, sama, Mah, tapi Auliya mau eskrim, gak mau itu..."

Padahal jari telunjuk udah sampe injured, keserut sama serutan coklat! [dasar amatir!] Jadinya hiasan whcnya asal nyemprot deh sambil nahan sakit.


Dia baru mau makan kue ini setelah dapet pengganti eskrimnya. Huuuuuuuuh.


2 1/2 cups all-purpose flour
1 1/4 cups Dutch-process cocoa powder
2 1/2 cups sugar

2 1/2 teaspoons baking soda
1 1/4 teaspoon baking powder
1 1/4 teaspoons salt

2 large whole eggs plus 1 large egg yolk

1 1/4 cups milk

1/2 cup plus 2 tbsp vegetable oil

1 1/4 cup warm water

Preheat the oven to 350 F. Coat two 8 by 2 inch round cake pans (*) with nonstick cooking spray. Line bottoms with parchment paper; spray parchment. Set aside. Into the bowl of an electric mixer, sift together flour, cocoa, sugar, baking soda, baking powder and salt. Attact bowl to mixer fitted with the paddle attachment; add the eggs and yolk, the milk, oil, vanilla and warm water. Beat on low speed until smooth and combined, about 3 minutes; scrape down the sides of the bowl as needed. Dividing batter between the prepared pans. Bake, rotating pans halfway through, until a cake tester inserted in the centers comes out clean, about 45 minutes. Transfer pans to a wire rack to cool 30 minutes. Invert cakes into the rack; peel off the parchment. Reinvert cakes, and let them cook completely, top sides up. Using a serrated knife, trim tops of the cake layer to make level. Place one layer on a cake plate, and spread 2/3 cup buttercream on top. Place other cake layer on top. Spread entire cake with remaining buttercream, swirling to cover completely.